12 Years a Slave

Northup
dikirim ke New Orleans dan diberi nama
"Platt", dengan identitas seorang budak pelarian dari Georgia. Setelah dipukuli berulang kali,
ia akhirnya dibeli oleh seorang pemilik perkebunan bernama William Ford (Benedict Cumberbatch). Northup
berhasil menjalin hubungan baik dengan Ford, seorang master yang cukup baik
hati. Di perkebunan Ford, Northup merintis jalur air untuk mengangkut kayu
dengan cepat dan efektif ke seberang sungai, dan Ford menghadiahinya sebuah
biola sebagai ungkapan terima kasih. Tukang kayu di perkebunan Ford yang rasis
bernama John Tibeats (Paul Dano) membenci Northup, dan mulai
berupaya melecehkannya secara verbal.
Ketegangan
antara Tibeats dan Northup meningkat; Tibeats menyerang Northup, dan Northup
melawan balik. Sebagai pembalasan, Tibeats dan teman-temannya berupaya untuk
menggantung Northup di pohon, yang terjerat kesakitan selama berjam-jam. Ford
menyatakan bahwa untuk menyelamatkan hidup Northup, ia harus dijual kepada
Edwin Epps (Michael Fassbender). Northup
mencoba menjelaskan kepada Ford bahwa ia sebenarnya bukanlah seorang budak.
Ford menanggapinya dengan berkata bahwa "ia tidak bisa mendengar hal
ini" dan menyatakan "ia memiliki utang yang harus dibayar"
sehubungan dengan harga pembelian Northup.
Epps
percaya bahwa hak untuk menyiksa para budak diperbolehkan oleh Alkitab. Para
budak diharuskan untuk memanen kapas setidaknya 200 pon perhari, kalau tidak
akan dicambuki. Seorang budak perempuan muda bernama Patsey (Lupita Nyong'o) mampu
memanen kapas lebih dari 500 pon perhari dan dipuji oleh Epps. Istri Epps (Sarah Paulson) cemburu
dan seringkali menyakiti Patsey. Epps juga berulang kali memerkosa Patsey.
Epps
mengira bahwa para budak yang baru dipekerjakan telah menyebabkan munculnya
wabah cacing kapas, wabah yang menurutnya dikirim
oleh Tuhan. Ia menyewakan para budak tersebut kepada perkebunan tetangga saat
musim panen. Ketika bekerja di sana, Northup menerima kebaikan pemilik
perkebunan, yang memberinya uang koin setelah bermain biola di sebuah perayaan
ulang tahun pernikahan.
Setelah
Northup kembali ke perkebunan Epps, ia memanfaatkan uang tersebut untuk
membayar seorang pekerja kulit putih dan mantan pengawas perkebunan (Garret Dillahunt) untuk
mengeposkan suratnya kepada temannya di New York. Si pekerja kulit putih setuju
untuk membantu Northup dan menerima uangnya, tetapi ia berkhianat dengan
melaporkannya kepada Epps. Northup yang terdesak akhirnya mampu meyakinkan Epps
bahwa laporan tersebut hanyalah kebohongan. Sambil menangis, Northup membakar
surat yang hendak dikirimnya ke New York, satu-satunya harapannya untuk meraih
kebebasan.
Penyiksaan
terhadap Patsey semakin memburuk. Patsey ingin mati dan meminta Northup untuk
membunuhnya, namun ia menolak. Suatu hari, Epps marah besar setelah mengetahui
Patsey menghilang dari perkebunannya. Ketika Patsey kembali, Epps memerintahkan
anak buahnya untuk menelanjangi dan mengikat Patsey di sebuah tiang; dihasut
oleh istrinya, Epps memaksa Northup untuk mencambuk Patsey. Northup enggan
mematuhi perintah Patsey, dan Epps akhirnya mengambil cambuk dari tangan
Northup dan mencambuki Patsey dengan brutal.
Selama masa
penyembuhan Patsey, Northup mulai bekerja membangun paviliun rumah Epps bersama
seorang pekerja Kanada bernama Bass (Brad Pitt). Bass tidak disukai oleh Epps
setelah ia mengungkapkan penentangannya terhadap perbudakan. Di sisi lain,
Northup mulai memercayai Bass dan menceritakan mengenai penculikannya. Northup
meminta Bass untuk membantunya mengeposkan surat ke Saratoga Springs. Dengan
mempertaruhkan hidupnya, Bass setuju untuk melakukannya.
Suatu hari,
perkebunan tempat Northup bekerja dikunjungi oleh sheriff setempat. Sheriff,
yang datang bersama seorang pria lain dengan kereta kuda, memanggil Northup
yang sedang bekerja. Sheriff mengajukan sejumlah pertanyaan kepada
Northup untuk mencocokkan jawabannya dengan fakta-fakta kehidupannya di New
York. Northup mengenali pria lain yang datang bersama sheriff sebagai
penjaga toko yang ia kenal dari Saratoga. Pria tersebut ternyata datang untuk
membebaskannya, dan keduanya berpelukan. Meskipun Epps menghalangi dan Patsey
menangisi kepergiannya, Northup bergegas meninggalkan perkebunan.
Setelah diperbudak
selama 12 tahun, Northup kembali menjadi manusia bebas dan kembali ke
keluarganya. Pada kredit penutup, dituturkan mengenai ketidakmampuan Northup
dan kuasa hukumnya dalam menuntut orang-orang yang bertanggung jawab atas penculikan dan perbudakan terhadap dirinya,
serta misteri seputar kematian dan pemakaman Northup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar