Side Light
Pemotretan dengan cahaya obyek dari samping
Tujuannya :
-
Untuk mengungkapkan bentuk
-
Untuk memunculkan tekstur permukaan
Obyek ideal :
-
Keriput Wajah - Kulit Pohon
-
Relief - Benda2x
berbentuk unik
Kondisi Pemotretan Ideal :
-
Pagi hari antara pukul 06.00 s/d 09.00 wib
-
Sore hari antara pukul 15.00 s/d 17.30 wib
• Pengukuran pencahayaan :
lakukan
pengukuran dengan close up reading atau substitusi reading
• Permasalahan :
Sering terjadi
kekontrasan yang tinggi ( perbedaan bagian gelap dan terang terlalu tinggi
• Solusi :
Gunakan reflektor ( kain
putih, kertas putih, stereofom.dsb) yang diarahkan ke bagian gelap
Foto Side Light




Back Light
• Kondisi Pemotretan Ideal :
-
Pagi hari antara pukul 06.00 s/d 09.00 wib
-
Sore hari antara pukul 15.00 s/d 17.30 wib
• Pengukuran pencahayaan :
-
lakukan pengukuran dengan close up reading atau substitusi reading
• Permasalahan :
-
Sering terjadi ( hampir selalu ) fog/ flare
• Solusi :
-
Gunakan tudung lensa (lenshod)
-
Tempatkan sumber cahaya tersembunyi dibelakang obyek
Foto Back light



Silhouette
Hasil pemotretan ini adalah tampilan outline
suatu obyek tertentu. Ini merupakan pengembangan dari pemotretan back light,
kalo pada back light arah cahaya datang dari belakang obyek, maka pada pemotretan
siluet bagian terang berada di belakang obyek.
• Tujuannya :
-
Untuk mengungkapkan detail bentuk
-
Untuk menimbulkan imajinasi yang melihat
• Obyek ideal :
-
Manusia, Binatang, benda-benda dengan bentuk unik dan khas
Kondisi pemotretan ideal :
- pilih latar belakang yang ekstra cerah
- obyek berada di posisi penyinaran lemah
- beda antara obyek dengan latar belakang 4 s/d
6 stop
Pengukuran pencahayaan :
- lakukan pengukuran pada bagian latar belakang
(bagian cerah) fokuskan pemotretan pada obyek.
Permasalahan :
- sering terjadi latar belakang terlihat jelas,
sehingga konsentrasi yang melihatnya terpecah latar belakang
Solusi :
- Cari latar belakang yang tidak hanya cerah,
tetapi harus clear, minimal tidak terdapat bentuk - bentuk besar yang nyata
pada latar belakang. Kecuali latar belakang yang dijadikan obyek utama,
sementara bentuk siluet sebagai pelengkap suasana. misalnya: api yang sedang
berkobar sementara sebagai latar depan terlihat sosok manusia yang berlari
dengan bentuk manusia.
Siluet





Freezing
Secara umum tuntutan terhadap sebuah foto
adalah dengan gambar yang tajam dan jelas, sehingga semua gerakan yang ada
harus dibekukan
Hukum Freezing:
- untuk membekukan gerakan kecepatan rana harus
lebih tinggi dari gerakan obyek
- semakin dekat posisi kamera dengan obyek
bergerak semakin tinggi kecepatan yang diperlukan untuk pembekuan gerakan.
Tujuannya :
- untuk memperlihatkan bentuk sasaran dengan
jelas
Obyek ideal :
- manusia serta benda-benda yang sedang
bergerak
Kondisi pemotretan ideal :
·
Pilih
kecepatan rana yang tinggi, atau :
o
untuk
gerakan benda lambat (orang berjalan) gunakan 1/60-1/125
o
untuk
gerakan medium (orang naik sepeda) gunakan 1/250
o
untuk
gerakan cepat (mobil kecepatan sedang) gunakan 1/500-1/1000
o
untuk
gerakan sangat cepat (mobil kencang) gunakan 1/2000-keatas
Pengukuran pencahayaan :
lakukan pengukuran pada obyek serta pendukung
disekitarnya
Permasalahan :
foto akan tampil tanpa ada gerakan (kaku)
Solusi :
sering diatasi dengan memasukkan unsur gerak,
sehingga timbul teknik à
*
Bluring
*
Panning
*
Zooming
Foto Freezing


Tujuannya untuk menimbulkan kesan gerak
Obyek ideal :
- sangat cocok untuk sasaran event olahraga
atau atraksi dinamis lainnya, seperti tarian, dsb.
- Benda-benda yang memilki bagian bergerak
seperti air mengalir dari kran, sungai, dsb.
Pengukuran pencahayaan :
- lakukan pengukuran kearah obyek utama atau merata sesuai keinginan yang
ditampilkan. Gunakan hanya pengaturan bukaan diafragma.
Permasalahan : sering obyek utama terlihat
bergerak juga
Solusi :
- Perhatikan benar mana bagian yang diinginkan
terlihat diam, atur kecepatan lebih dari gerakan obyek utama, sementara bagian
yang ingin ditampilkan harus tetap dengan kecepatan rana lebih lambat dari
gerakan
Foto Bluring


Zomm in/out
Efek gerakan yang muncul dengan dilakukan
dengan menggerakkan selektor zoom lensa pada saat pemotretan berlangsung.
Tujuannya :
- Untuk mengungkapkan kesan gerak pada obyek
diam atau bergerak lambat menjadi seolah bergerak menjauh atau mendekat arah
pemotret.
Pengukuran pencahayaan :
- Lakukan pengukuran pada obyek
- Fokuskan pemotreta pada obyek
- Tetapkan kecepatan sesuai dengan gerakan
pemutaran selektor zoom
Foto Zoom in /out


Panning
• Panning adalah cara lain untuk memberikan kesan gerak pada foto. Ketika
melakukan panning, Anda mengikuti subjek selama eksposure. Jika terlaksana dengan
baik, hasilnya menjadikan subjek menjadi relatif lebih tajam dibandingkan
dengan backgroundnya yang hampir sepenuhnya blur. Namun, beberapa bagian subjek
yang mengalami blur justru memperkuat kesan gerak dari foto
• Panning bisa mewakili atau menunjukkan sebuah pergerakan, menciptakan
feel gerakan serta kecepatan tanpa mengaburkan subyek
• Panning memerlukan tangan yang stabil,
• Gunakan 1/200 jika subyek bergerak cukup cepat, seperti pada mobil yang
ngebut, atau di sirkuit balap, atau juga bisa bahkan menggunakan 1/40 detik
pada orang yang sedang jogging.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar