Apakah Fotografi Itu ?
Fotografi berasal dari 2 kata dalam bahasa yunani, yaitu :
-
Photos = Cahaya
-
Graphos = Menulis / melukis
Dengan kata lain Fotografi adalah “Melukis
dengan Cahaya”
Bagian-bagian dari sebuah kamera
Pada dasarnya sebuah kamera terdiri dari 3 bagian inti, yaitu:
1.
Badan Kamera
2.
Lensa kamera, sarana optik untuk
membuat citra diatas media perekam untuk dilihat
3.
Pemantik Potret ( Shutter)
Jenis-jenis kamera
Menurut ukurannya filmnya :
- Kamera 135
·
kamera
poket sederhana
·
kamera
poket dengan lensa zoom/vario dan pengatur jarak
·
kamera
reflek lensa
tunggal (RLT), atau biasa disebut SLR
(single lens reflex)
-
Kamera Format Medium 120
·
range
finder kamera 120
·
SLR 120
dan Twin Lens Reflex (TLR) 120
- Kamera Format besar
·
Biasanya
digunakan di Studio atau para profesional
Jenis-jenis lensa
•
Lensa mata ikan (fish eye lens),
8mm – 15 mm
•
Lensa super lebar, 12mm – 25mm
•
Lensa sudut lebar, 28mm – 40mm
•
Lensa normal, 45mm – 60mm
•
Lensa tele pendek, 70mm – 135mm
•
Lensa tele medium, 150mm – 300mm
•
Lensa tele untuk pemotretan olah
raga dan fauna, 350mm – 1200mm
•
Lensa vario/zoom
•
Lensa makro/ close up
Nb: Standart untuk melakukan close up 70mm –
105mm
Macam-macam film
•
Film negatif warna
•
Film diapositif warna
•
Film negatif hitam putih
•
Film-film khusus:
–
Film negatif monokrom dengan
proses warna
–
Film infra merah
–
Film tungsten
–
Film orthochromatis
Kepekaan Film
* Dinyatakan dengan sandi ISO (International
Standart Organization), ASA (American Standart Association), DIN (Deutsche
Industrie Normal), DX-Coding
* Dapat dikompensasikan dengan waktu proses
(Push & Pull), maks +/- 2 stop
•
ISO 25 – ISO 125 = Butiran halus,
lambat
•
ISO 125 – ISO 400 = Butiran
Medium, cepat
•
ISO 400 > = butiran agak kasar,
sangat cepat
Format standart 35mm (135):
•
½ frame (bingkai) - 16 x 24 mm (72
bingkai)
•
Full frame (bingkai penuh) - 24 x 36 mm (36 bingkai)
•
Bujur sangkar - 24 x 24 mm
(50 bingkai)
•
Panorama - 24 x 70 mm (12 bingkai)
(Hasselblad
Expand)
Format medium 60 mm (120/220)
•
Bujur sangkar - 60 x 60 mm
(12/24 bingkai)
•
Persegi Panjang - 45 x 60 mm
(16/32 bingkai)
-
60 x 70 mm (10/20 bingkai)
-
60 x 80 mm (9/18 bingkai)
-
60 x 90 mm (8/16 bingkai)
-
60 x 170 mm (4/8 bingkai)
Format besar > 4 INCH x 5 INCH
•
Film lembaran
Dasar pencahayaan
Untuk mengatur/mengendalikan jumlah cahaya yang
masuk dan jatuh
ke media film/sensor, agar serasi dengan
kepekaan film,
harus
melalui dua kombinasi, yaitu:
-
Kecepatan Rana (Shutter Speed)
-
Bukaan Diafragma (Aperature)
Ada 4 variasi untuk mengendalikan masuknya
cahaya, yaitu:
- Program
(P) à Otomatik penuh
- Shutter-Priority
Auto (S) à Otomatik dengan mematok kecepatan rana yang diinginkan
- Aperture-Priority
Auto (A) à Otomatik dengan mematok kecepatan diafragma yang diinginkan
- Pilihan
manual (M) à Fotograferlah yang menentuan pilihan speed dan diafragma
Beda Nikon & Canon
Pada sistem Nikon Pada sistem Canon
-
P = Program - P =
Program
-
A = Aperture Priority - AV =
Aperture Priority
-
S = Shutter Priotrity - TV = Shutter Priority
-
M = Manual - M =
manual
Kombinasi Aperture dan Speed
F à 22 16 11 8 5.6 3.5
S à 500 250 125 60 30 15
Bagaimana foto bisa dikatakan baik
•
Secara teknis ada 2 faktor yang
perlu diperhatikan:
–
Jumlah cahaya yang masuk harus
serasi dengan kepekaan media perekamnya, sehingga jelas gelap terang dan
warnanya yang terekam.
–
Ketajaman citranya, sehingga jelas
batas-batas antara benda-benda yang terekam. (Sharpness)
•
Secara estetis, kita harus
memperhatikan peletakan dan keserasian benda-benda yang terekam, serta
penyajian akhirnya (komposisi dan presentasi)
•
Hendaknya sebuah foto yang baik
mempunyai pesan atau tema yang akan disampaikan kepada pemirsa
•
Agar supaya foto enak dilihat,
penyajian akhirnya haruslah rapi.
Mekanisme Pemotretan
Dalam memotret kita harus memperhatikan dua hal
yang menyangkut keterampilan penggunaan alat, yaitu :
- Pengelolaan
Pencahayaan
- Pengelolaan Gerakan
A.
Pengelolaan Pencahayaan, meliputi:
- arah pencahayaan yang menerpa objek
- kekuatan cahaya yang menerpa objek
(Pengendalian diafragma)
- Jenis Cahaya
B.
Pengelolaan
Gerakan, meliputi:
- membekukan gerak
- kesan gerak yang terlihat pada karya
- berkaitan dengan pengaturan kecepatan rana
(speed)
Komposisi
Komposisi adalah
penempatan obyek foto, yaitu obyek utama dan pendukung (warna, pola dan
tekstur). Hal-hal yang berhubungan dengan komposisi:
1.
Format à Vertikal
dan Horizontal
2.
Angle/ Sudut pengambilan, meliputi
:
- Low angle à Sudut pengambilan dari bawah
- High angle à Sudut pengambilan dari atas
- Normal angle à sudut pengambilan sejajar dengan obyek
3.
Latar à latar depan (Foreground) & latar belakang
(Background)
4.
Space
Room, meliputi:
- Looking room (Ruang Pandang)
- Head room (Ruang Kepala/Atas)
- Walking room (Ruang Gerak)
Macam-macam pengambilan objek
•
Extreme Close Up
•
Very Close Up
•
Big Close Up
•
Close Up
•
Medium Close Up
•
Medium Shot
•
Knee Shot
•
Medium Long Shot
•
Long Shot
•
Extreme Long Shot
Contoh Foto High Angle


Contoh Foto Low Angle


Foto-Foto Walking Room


Walking Room Benar Walking Room Salah
Foto-Foto Looking Room


Walking Room


Rahasia Foto Eye Catching
Eye-catching maknanya menarik secara visual, menarik
perhatian karena jelas bagi mata atau pikiran. Rahasia foto eye-catching ada 4 :
- Kesederhanaan
- Warna
- Cahaya
- Kedalaman.
Kesederhanaan
Kesederhanaan : Kesederhanaan dalam seni juga dikenal dengan sebutan
visual economy , yakni mengeliminasi semua elemen atau detail yang tidak perlu
yang tidak ada kontribusinya pada semangat komposisi secara keseluruhan.
Kesederhanaan dapat dicapai dengan beberapa cara:
- Kurangilah jumlah dan tipe objek yang akan
dibidik
- Memotret lebih dekat pada subjek, atau zooming
bila lensanya bisa di- zoom
Warna
•
Warna : Untuk menciptakan tampak pada foto anda adalah dengan mencari corak
warna yang menonjol. Merahnya bunga, birunya langit, kuningnya senja, atau
hijaunya dedaunan. Sekali lagi, kesederhanaan adalah kunci – cobalah untuk
mengurangi jumlah dan tipe warna dalam bidikan anda untuk lebih memberikan
dampak. Secara umum, sebuah foto sebaiknya hanya memiliki satu subjek utama dan
satu warna utama. Konsentrasikan hanya pada satu dari tiga warna primer: merah,
biru atau kuning. Tiga warna dominan ini sangat baik diseimbangkan dengan
warna-warna komplemennya, yaitu: merah dengan hijau, biru dengan oranye, dan
kuning dengan ungu.
• Ada beberapa cara untuk menonjolkan warna,
Pertama adalah dengan menggunakan filter polarizer.
Kedua dengan membatasi range gelap ke terang.
Singkirkan area yang terlalu gelap atau terlalu terang dibandingkan dengan
subjek dari viewfinder anda.
Ketiga: pilih waktu terbaik sesuai dengan maksud foto
anda.
Cahaya
•
Pencahayaan yang baik seringkali
menjadi kunci foto-foto juara.
•
Penggunaan cahaya siang hari
secara efektif dapat juga memperbaiki foto anda. Untuk mencapai foto seindah di
“National Geographic”
•
Fotolah ketika cahaya berwarna
keemasan – muncul sesudah sunrise dan sebelum sunset, sering disebut “magic
hours”
di
kalangan fotografer.
Kedalaman
Sertakan rasa kedalaman pada foto anda.
Kedalaman dapat dicapai dengan pengaturan DOF, penempatan elemen-elemen di
dalam foto, dan pencahayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar